Jajaran BEM STAI AMC 2017 yang dipimpin Presiden Mahasiswa (sahabat Ihwan) berkunjung di kampus V (Blora Kota)

-
Blora- Jajaran BEM STAI AMC 2017 yang dipimpin Presiden Mahasiswa (sahabat Ihwan) berkunjung di kampus V (Blora Kota). Acara yang terlaksana pada Senin kemarin (10/4/17) berakhir dengan kegembiraan. 

Pasalnya, Pihak Mahasiswa Kampus V Blora menanggapi positif apa yang direncanakan BEM guna mencetak Sumber daya mahasiswa yang Progresif.

Muhammad Muhsin, Selaku Menteri Luar negeri menegaskan Kunjungan BEM ini merupakan suatu Upaya mempererat tali silaturahmi agar Aspirasi Mahasiswa Mudah tertampung mengingat semua mahasiswa STAI AMC mempunyai Hak yang sama yaitu diayomi kebekalan Ilmu Oleh akademik. 

Mahasiswa Yang kuliah di kampus V Blora itu juga menambahkan, Kunjungan ini merupakan salah satu Realisasi Program Kerja BEM-DPM 2017. Lain halnya dengan Jajaran dibawah BEM, Yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Kunjungan Yang sifatnya Dialog terbuka ini dijadikan momen yang tepat oleh Pimpinan HMJ untuk memberitahukan Program kerjanya selama satu Periode. 

Tak tanggung-tanggung banyak Mahasiswa Kampus V Blora yang memberikan Pertanyaan serta Saran kritik Demi suksesnya Program.

Kunjungan ini juga Diisi oleh Dosen STAI-AMC H. suratman. Beliau Memberi nasihat kepada seluruh Mahasiswa yang hadir untuk selalu semangat dan bersatu demi terciptanya Organisasi yang bermanfaat bagi Sesama. 

"Mahasiswa harus mempunyai tekad yang tinggi demi Mencapai Cita-cita" kata Dosen Pengampu Mata kuliah manajemen Perbankan syariah tersebut.

Acara di akhiri dengan Ucapan Salam dan terimakasih oleh Sahabat Rosyidi perwakilan dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang kuliah di STAI AMC kampus V Blora.

Reporter : A. Syaiful Mujib

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SASTRA FEMINIS, PEREMPUAN, DAN PERLAWANAN YANG TAK PERNAH PADAM.

-
Image
Pendidikan perempuan di taman siswa awal abad ke-20           • Saat menemukan rak-rak di toko buku penuh dengan judul-judul buku yang ditulis perempuan; dengan segera saya bisa mengidentifikasi hanya dengan mencerna diksi dan sinopsisnya. Penulis perempuan cenderung mengungkapkan situasi cerita, menggantungkan banyak kalimat pertanyaan yang nakal dan seksi, dan kadang-kadang timbul pula kontradiksi, meski hanya diwakili oleh beberapa, dan tak semua penulis perempuan saklek tentang pandangan ini, namun yang paling mencolok, selama saya menyelidiki; penulis perempuan tak bisa melarikan diri dari anggunnya feminisme. Itu istilah paling familiar dan sulit untuk digoda.            • Terkadang ada tema-tema perlawanan yang diangkat penulis perempuan, Nawal El Saadawi dianggap paling populer mewakili ini, walaupun ia bukan pencetus gerakan ini, tapi ia diperhitungkan lewat karya Perempuan di Titik Nol , melalui ciri utama tokoh perempuan yang mula-mula pasrah, kemudian lewat satu gejolak tib
Read more

PENGARUH CERITA RAKYAT DALAM PEMBENTUKAN NAMA BLORA

-
Image
a. Pendahuluan      Merujuk pada data yang tertulis, Tumenggung Wilatikta merupakan bupati pertama Kabupaten Blora, pengangkatannya dicatat juru tulis bertepatan hari Kamis Kliwon, tanggal 2 Sura tahun Alib 1675, dalam kalender Masehi, 11 Desember tahun 1749. Naiknya Tumenggung Wilatikta menjadi bupati Blora, merupakan peninggalan pemerintahan Mangkubumi yang telah mengalahkan Mataram.      Sampai dengan sekarang, dongeng tentang Blora: baik yang berupa folklor, dibualkan dari mulut ke mulut, maupun lontar dan babad kuno hanya sedikit yang menyinggung terkait penamaan kota Blora. Maka muncul pertanyaan yang mengusik pikiran. Mengapa kota yang 60% wilayahnya masihlah hutan belantara ini dinamakan Blora? Apa sebab-sebabnya, dan apakah ada literatur kuno yang menyinggung Blora sebelumnya, ini tentu perlu kita telisik dan perbaiki lagi kenyataannya. b. Permasalahan      Bila merujuk dalam pupuh Dandhang Gula , yang dikisahkan pada Babad Giyanti, pengangkatan Tumenggung Wilatikta ini
Read more