Menangkal Isu Hoax, LAKPESDAM NU Blora Menggelar Diklat Jurnalistik

-
Blora – Sebanyak 20 Pemuda yang mewakili MWC dan Banom-Banom NU Se-Blora mengikuti pelatihan Jurnalistik Yang Diselenggrakan oleh LAKPESDAM NU Blora. Kegiatan ini diadakan di Gedung Serbaguna NU (1/4/17) dengan Tema , Memperkuat Fungsi Media Sebagai Infrastruktur Dakwah Islam Nusantara.

Dalam salah satu kegiatan, para peserta diminta untuk membuat Video Reportase tentang Objek Aktivfitas keramaian seperti Sekolah, Masjid, Petugas Perkar, Penjual LPG dan lain-lain . Panitia mempersiapkan Proyektor, Wifi, Alat tulis Kantor dan lain-lain Sedangkan Ahmad Ihwan sebagai Instruktur Pelatihan, memberikan Pemaparan tentang bagaimana cara Meliput Berita dengan baik sebelum para peserta terjun ke-lapangan untuk meliput.

Beda dengan kegiatan yang di Indoor, Peserta lebih ditekankan ke arah bagaimana Mediator mampu meliput Berita Ke Publik dengan Tujuan memberi manfaat Serta Menjadi Tali Pengikat Kebhinekaan mengingat banyaknya Kaum Radikal yang tidak peduli adanya Kedamaian di Negeri ini.

‘’Untuk Bisa Memilah Isu Hoax Para Pembaca Berita diharap yakin dengan Isi Berita apakah isi tersebut mengandung Propaganda yang Buruk atau Tidak” Kata, Alois Wisnuhardana dalam menjawab pertanyaan peserta Jurnalistik. Wisnu nama panggilan Pemateri tersebut Juga Menjelaskan Di Era Digital ini, Jika Perkembangan Teknologi Dan Informasi mengalami Banjir Besar, Sampah Informasi Juga menumpuk besar. 

Maka dari Itu, Alois Wisnuhardana Sebagai Staf Kepresidenan juga menekan para Peserta Diklat untuk Mampu Berperan dalam Membersihkan Sampah-sampah Informasi yang tidak Berguna bagi Masyrakat Guna Menjaga Stabilitas Sosial di Negeri ini.

Setelah Materi Selesai, Ahmad Ihwan Instruktur Diklat memberikan Nasehat-Nasehat Penting yang Di Kutip dari Hadist-Hadist Sebelum para peserta di istirahatkan Karena Materi Sudah Selesai.

Reporter : A. Syaiful Mujib                        

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SASTRA FEMINIS, PEREMPUAN, DAN PERLAWANAN YANG TAK PERNAH PADAM.

-
Image
Pendidikan perempuan di taman siswa awal abad ke-20           • Saat menemukan rak-rak di toko buku penuh dengan judul-judul buku yang ditulis perempuan; dengan segera saya bisa mengidentifikasi hanya dengan mencerna diksi dan sinopsisnya. Penulis perempuan cenderung mengungkapkan situasi cerita, menggantungkan banyak kalimat pertanyaan yang nakal dan seksi, dan kadang-kadang timbul pula kontradiksi, meski hanya diwakili oleh beberapa, dan tak semua penulis perempuan saklek tentang pandangan ini, namun yang paling mencolok, selama saya menyelidiki; penulis perempuan tak bisa melarikan diri dari anggunnya feminisme. Itu istilah paling familiar dan sulit untuk digoda.            • Terkadang ada tema-tema perlawanan yang diangkat penulis perempuan, Nawal El Saadawi dianggap paling populer mewakili ini, walaupun ia bukan pencetus gerakan ini, tapi ia diperhitungkan lewat karya Perempuan di Titik Nol , melalui ciri utama tokoh perempuan yang mula-mula pasrah, kemudian lewat satu gejolak tib
Read more

PENGARUH CERITA RAKYAT DALAM PEMBENTUKAN NAMA BLORA

-
Image
a. Pendahuluan      Merujuk pada data yang tertulis, Tumenggung Wilatikta merupakan bupati pertama Kabupaten Blora, pengangkatannya dicatat juru tulis bertepatan hari Kamis Kliwon, tanggal 2 Sura tahun Alib 1675, dalam kalender Masehi, 11 Desember tahun 1749. Naiknya Tumenggung Wilatikta menjadi bupati Blora, merupakan peninggalan pemerintahan Mangkubumi yang telah mengalahkan Mataram.      Sampai dengan sekarang, dongeng tentang Blora: baik yang berupa folklor, dibualkan dari mulut ke mulut, maupun lontar dan babad kuno hanya sedikit yang menyinggung terkait penamaan kota Blora. Maka muncul pertanyaan yang mengusik pikiran. Mengapa kota yang 60% wilayahnya masihlah hutan belantara ini dinamakan Blora? Apa sebab-sebabnya, dan apakah ada literatur kuno yang menyinggung Blora sebelumnya, ini tentu perlu kita telisik dan perbaiki lagi kenyataannya. b. Permasalahan      Bila merujuk dalam pupuh Dandhang Gula , yang dikisahkan pada Babad Giyanti, pengangkatan Tumenggung Wilatikta ini
Read more